INDONESIA RAYA

Indonesia tanah air beta pusaka abadi nan jaya

BUKUKU

seribu buku................................

catur

bermain catur bersama-sama sungguh senangnya

ini buku

biar pintar banyak-banyaklah membaca buku

iklan buku

yuk mari kitabeli buku biar banyak referensi....

Minggu, 12 Juni 2011

SURAT IBU

pkubersihkan kamar ibu dengan semangat ekstra,karena ibu telah membehkanku untuk pergi ke warnet di hari yang cerah ini. kutata rapi semua buku dan lembar-lembar kertas kerja ibu. mataku tertuju ke tumpukan buku-buku yang nampak lama tak terbaca, di sela-sela kutemukan secarik kertas teripat. aku tak kuasa untuk menolak hatiku untuk tidak membacanya.

yogya, 8 januari 2007

sengaja kukirim sekedar surat buatmu, dengan harapan engkau sudi membacanya dan merenungkannya. selama ini aku banyak berharap padamu. harapan-harapan yang semestinya tak kusampaikan...namun entah mengapa dengan menulis, dengan berbicara,bahkan dengan berangan tentangmu aku begitu bersemangat menjalani hari-hariku.
maafkan aku, bila yang seperti ini tak menjadikanmu nyaman, bahkan membuatmu kian menjauhi dan begitu membenciku.aku tak bermaksud membuatmu seperti itu, tapi entahlah...
aku telah berusaha untuk mendekatkan diri pada yang memiliki jiwa dan raga, serta hidup dan matiku.hingga kadang aku tak pernah nyenyak tidur karena seringkai kuterjaga untuk menemui-Nya dengan harapan dan doa yang tak terputus , kupanjatkan demi terciptanya kedewasaan akal budiku.memohon pada-Nya untuk selalu membimbing dam pejaananku sebagai seorang istri, sekaligus ibu dari kedua anakku, dan sebagai kodratku yng telah menjadi seorang perempuan.

pagi ini aku merasakan kantuk hebat telah menyerangku sejak upacara bendera tadi. semalam mata ini tak juga terpejak meski telah kulalui jam usai belajarku dengan menonton televisi. hingga nyanyian nyiur melambai di TVRI. kusengaja memilih chanel itu untuk mengerem supaya aku tidak terlalu larut buat berangkt tidur, mengingat esok masih banyak kegitan sekolah yang mesti kulalui.
apa dayaku mesti telah kupaksakan menghayalkan tentang awan kelabu menutupi mata, tak juga kujelang mimpi manisku. bahkan bunyi peronda memukulkan batu ke tiang istrik dua kai tanda pukul 02.00 dini hari pun masih kudengar jelas. pelan tapi pasti karena lelah fisik bersih-bersih rumah, dan beban psikis karena telah sengaja membaca surat ibu tadi membawaku kealam antara sadar dan tidak atau entah kutertidur atau pingsan, kuterhenyak bangun ketika terdengar adzan subuh mengumandang. kubasuh muka dengan kekhusukan wudhu dan kuuntai sholat sunat fajar sebelum wajib subuhku. kumengharap ridho hanya pada Allah semata. tak lupa kumohonkan juga kebaikan, kesehatan, kebahagiaan buat kedua orang tua yang teah begitu sayang pdaku selama ini.
"nadra, melamunkan apa?"
kaget aku ketika guru olah raga menyapaku. kumerasa pandangan semua teman mengarah padaku, mungkin aku tampak gugup dan serba salah, tapi biarlah aku begitu lungkrah, lesu, lelah dan super ngantuk, kepalaku seperti terbebani batu segede bola volley yang dimainkan pada pelajaran olah raga kali ini.
kuberanikan diri pada Pak bambang untuk istirahat di UKS. Kuberusaha untuk dapat istirahat agar badanku kembali sehat dan pikiranku fress kembali. tapi semua sia-sia karena dalam benakku yang ada hanya kelebatan ibu dan surat ibu yang terbaca olehku kemarin. aku ingin menangis, tapi bukan aku kalau sampai meneteskan air mata di sekolah, karena itu telah menjadi komitmen seorang aku dengan prinsipku. akhirnya kuputuskan saja untuk pulang pada guru jaga dengan diantar teman yang juga ijin, aku sampai rumah.



BERSAMBUNG....